Ahad 26 Mar 2017 19:04 WIB

Menko Darmin Sebut Transformasi Ekonomi Belum Berjalan Baik

Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai transformasi ekonomi atau proses perubahan struktur ekonomi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir belum berjalan dengan baik. "Selama 20 tahun transformasi perekonomian, sektor industri primer, yaitu pertanian dan pertambangan, 'lari' ke sektor tersier yang merupakan jasa-jasa," kata Darmin dalam diskusi media yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Galeri Nasional, Jakarta, Ahad (26/3).

Pergeseran sektor primer ke tersier tersebut membuat industri di Indonesia menjadi didominasi jasa. Padahal, kata Darmin, ketika menjalankan transformasi ekonomi seharusnya peranan sektor industri sekunder atau pengolahan meningkat secara proporsional. Darmin menjelaskan pada periode 1993-2016 sektor industri primer menurun dari 25,8 persen menjadi 23,2 persen, sektor sekunder juga turun dari 24,4 persen menjadi 22,3 persen, dan sektor tersier naik dari 49,8 persen menjadi 54,5 persen.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi pascakrisis Asia 1997-1998 dinilai mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka maupun jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun, pertumbuhan tersebut cenderung menunjukkan ketimpangan distribusi konsumsi masyarakat yang memburuk, kecuali periode 2015-2016 yang menunjukkan adanya perbaikan.

Darmin menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sedang mengupayakan perubahan struktur ekonomi yang berkelanjutan dan mampu memberi manfaat bagi seluruh masyarakat. "Jangan sampai pertumbuhan ekonomi kita meninggalkan sebagian besar orang karena tidak bisa ikut serta dalam dinamika ekonomi," kata dia. Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah, kata Darmin, adalah melalui sinkronisasi antara kebijakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan.

Upaya tersebut dijalankan melalui pembangunan infrastruktur melalui proyek strategis nasional serta deregulasi dan debirokratisasi di bidang perizinan untuk meningkatkan peran investor. Kemudian dari sisi perindustrian, Darmin mengatakan pemerintah akan lebih menekankan pada sektor industri dasar seperti besi baja, petrokimia, dan kimia dasar. "Pemerintah akan membuat peranan sektor industri naik lagi dalam perekonomian," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement