Kamis 23 Mar 2017 19:31 WIB

Pemerintah Ingin Contoh Fintech Luar Negeri

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Fintech Lending. Ilustrasi
Foto: Google
Fintech Lending. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia berupaya mendorong pengembangan perusahaan berbasis teknologi keuangan atau fintech. Apalagi, pelaku startup financial technology (fintech) kini banyak bermunculan. Seperti yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hari ini menghadiri Fintech Meeting oleh Bill & Melinda Gates Foundation.

Sri mengatakan, pemerintah pada prinsipnya ingin mendengar masukan dari pelaku usaha fintech dan inovator agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bisa mendukung berkembangkan fintech. Indonesia, kata Sri, sebetulnya sudah memiliki peta jalan fintech ke depannya. Hanya saja ia menilai bahwa dibutuhkan sosialisasi kepada pelaku fintech agar kebijakannya bisa diaplikasikan di lapangan.

"Di sini juga biasanya sangat bagus untuk saling melihat pengalaman negara lain kenapa mereka bisa maju lebih cepat. Atau dalam hal ini untuk Indonesia bisa mencapai financial inclusion 75 persen itu di negara lain yang punya pengalaman yang jauh lebih cepat bisa berikan pembelajaran buat kita," ujar Sri, di Jakarta, Kamis (23/3).

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad menambahkan, pendaftaran pelaku fintech pun sudah dipermudah. Apalagi dengan skema sandbox, semua pelaku fintech bisa lebih mudah mendaftarkannya kepada OJK. Menurutnya, skema sandbox yang terpenting adalah pelaku bisa tedaftar, tercatat, dan pengecekan model oleh OJK. "Nanti kita ada komunikasi bilateral antara OJK dan fintech," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement