REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pelaksana tugas harian (PTH) Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan pihaknya masih menjadi kontributor penting dari segi finansial ke perusahaan induk. Ia menerangkan pada tahun lalu Pertamina EP menyumbang 590 juta dolar AS keuntungan bersih ke PT Pertamina Persero.
"Tinggal mau diambil berapa deviden, untuk investasinya berapa, dan sebagainya," ujar Nanang di kantor Pusat Pertamina, di Jakarta, Rabu (22/3).
Ia menjelaskan bagaiamana minyak hasil pengeboran Pertamina EP langsung disalurkan ke kilang. Kemudian gasnya langsung memenuhi kebutuhan industri dan listrik. "Ke PLN, ke Pupuk, ke Krakatau Steel, Baja, termasuk juga industri yang membutuhkan gas baik sebagai fuel atau feed," tutur Nanang menambahkan.
Pertamina EP juga konsisten melakukan efisiensi. Nanang menuturkan dalam sehari, penggalian sumur bisa menghabiskan 60 ribu dolar AS biaya operasionalnya. "Jadi kalau delay satu hari, ya nambah 60 ribu dolar AS lagi. Nah ini kita menuju operation excellence, mulai dari persiapannya, eksekusinya. Kita punya Pertamina Drilling Way, itu SOP yang dianut semua anak perusahaan," tuturnya.
Ia menargetkan pada 2017 efisiensi sebesar 20 persen dari kegiatan pemboran. Pada 2016 target tersebut tercapai. "Bukan mengurangi program. Tetap jalan semua, tapi drilling cost bisa turun 15-20 persen," ujarnya.
Ia mencontohkan kegiatan pemboran untuk lapangan Cikarang Pertamina EP mendapatkan efisiensi sebesar 7,8 juta dolar AS. Kemudian di lapangan Jirak sebesar 3,9 juta dolar AS.