Rabu 22 Mar 2017 17:27 WIB

Jokowi: Era Jual SDA Sudah Berakhir

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
 Presiden Joko Widodo
Foto: EPA
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia harus segera bergerak maju dan beralih dari negara penjual komoditas bahan mentah sumber daya alam (SDA) menjadi negara yang kuat akan industri pengolahannya. Menurut dia, era menjual sumber daya alam pun kini sudah berakhir. 

“Menurut saya era menjual SDA sudah berakhir. Menjual bahan mentah harus segera kita stop. Kita harus mulai mengubah paradigma minerba sebagai komoditas, menjadi minerba yang mampu menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional kita,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait evaluasi implementasi dari hilirisasi pertambangan mineral dan batubara di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/3).

Jokowi menilai, negara-negara di dunia pun telah berani beralih dan bergerak untuk memajukan industri pengolahannya. Karena itu, ia pun mendorong agar Indonesia dapat bergerak menjadi negara industri dan jasa. 

”Oleh sebab itu, kita harus tetap fokus mengembangkan hilirisasi industri terutama hilirisasi pertambangan minerba, dan kita ingin bergerak cepat. Kecepatan sangat penting karena negara-negara lain juga bergerak sangat cepat,” ujarnya.

Presiden menginstruksikan agar berbagai permasalahan dan hambatan dalam pengembangan hilirisasi, terutama hilirisasi pertambangan mineral dan batubara segera diselesaikan. Berbagai hambatan regulasi dan perizinan yang tumpang tindih pun, kata Jokowi, harus segera dipangkas. 

“Karena saya paham untuk mengembangkan hilirisasi pertambangan, juga perlu kepastian adanya jaminan operasi jagka panjang. Dan kalau memang diperlukan berikan mereka insentif tambahan bagi perusahaan-perusahaan yang mengembangkan hilirisasi,” jelas Jokowi.

Hilirisasi industri ini, lanjutnya, dapat bergerak cepat apabila didukung oleh kesiapan lahan, kawasan, bahan baku, tenaga kerja yang terampil, ketenagalistrikan, dan berbagai infrastruktur lainnya. Karena itu, pengembangan hilirisasi minerba harus dilakukan secara terintegrasi dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Saya yakin dengan pengembangan yang terintegrasi, industri pengolahan minerba akan tumbuh lebih cepat lagi dan memberikan nilai tambah, bukan saja pada penyerapan tenaga kerja, tapi juga membuat pembangunan lebih merata,” ujar Jokowi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement