REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan ke PT PAL Indonesia, di Surabaya-Jawa Timur. Luhut turut meninjau perkembangan proyek Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) maritim yang sedang dikerjakan di PT PAL, di antaranya kapal selam.
"Ada 206 orang yang dikirim ke luar negeri untuk sekolah dan kembali ke Indonesia. Mereka ini yang menjadi embrio agar Indonesia bisa membangun kapal-kapal bagus lainnya. Dengan melihat ini saya sangat yakin kita tidak perlu impor," ujar Luhut lewat siaran pers yang diterima pada Selasa (21/3).
Dalam pertemuan dengan jajaran direksi PT PAL, Satgas Angkatan Laut, hadir pula sekitar 50 pekerja Indonesia yang baru saja kembali dari pelatihan pembangunan kapal di Korea Selatan. Proyek ini adalah bagian dari kerja sama antara Kementerian Pertahanan dengan galangan kapal asal Korea Selatan, DSME.
Kerja sama ini meliputi pembuatan tiga kapal selam dan mendidik sumber daya manusia Indonesia belajar membuat kapal selam ke negara tersebut. "Saya senang melihat perkembangan pembangunan kapal yang sudah jadi ini, Anda kembali dari Korea Selatan untuk mengembangkan Alutsista kita. Saya percaya kalian dapat menciptakan yang lebih canggih lagi di masa datang," tutur Luhut.
Ia menambahkan, bagus atau tidaknya kualitas kapal selam tersebut bergantung pada pekerjanya, untuk itu ia meminta mereka untuk mempertahankan etos kerja dan disiplin. Kendati demikian, apa yang sudah dicapai ini belum sebaik beberapa negara tetangga Indonesia, seperti Vietnam.
"Kami akan mempelajari mengapa Vietnam bisa mengekspor sampai 300 kapal dalam setahun. Vietnam ini negaranya lebih kecil dengan jumlah penduduknya hanya seperenam dari jumlah masyarakat Indonesia," kata Luhut.