REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatra Barat (Sumbar) mengemukakan perkembangan layanan keuangan digital di Sumbar tumbuh pesat ditandai dengan jumlah agen yang mencapai 1.986 hingga kuartal IV 2016 dengan laju pertumbuhan mencapai 65 persen dibandingkan 2015.
"Peningkatan itu juga diikuti kenaikan jumlah transaksi yang meningkat 22,7 persen dibandingkan 2015 yang didominasi transaksi top up uang elektronik," kata Kepala perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Puji Atmoko di Padang, Senin (20/3).
Ia menyampaikan hal itu dalam Kajian Keuangan dan Ekonomi Regional Sumatra Barat periode Februari 2017. Menurut dia peningkatan transaksi melalui agen layanan keuangan digital sejalan dengan kenaikan penggunaan uang elektronik di masyarakat. "Pada kuartal IV 2016 transaksi uang elektronik mengalami kenaikan cukup siginifikan hingga 155 persen," ujar dia.
Ia mengatakan kenaikan tersebut tidak lepas dari banyaknya pemilik usaha yang menggunakan uang elektronik sebagai metode pembayaran. Puji menyampaikan pihaknya terus mengedukasi masyarakat agar menggunakan transaksi nontunai karena lebih banyak keunggulan yang dimiliki.
"Untuk mewujudkan Sumbar sebagai daerah dengan transaksi nontunai kami telah bekerja sama dengan pemangku kepentingan," ujarnya menambahkan.