REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN membagi dividen tunai sebesar Rp 523,78 miliar kepada para pemegang saham. Angka tersebut merupakan 20 persen dari laba bersih perseroan Tahun Buku 2016. Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, bank pelat merah tersebut mendapat laba bersih lebih dari Rp 2,6 triliun untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2016.
"Setelah menyepakati 20 persen sebagai dividen tunai, 80 persen dari laba bersih atau Rp 2,09 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan," ujarnya usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Menara BTN, Jumat (17/3).
Direktur Keuangan dan Treasury BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, usul dividen 20 persen telah disetujui Kementerian BUMN. Selain itu, target pertumbuhan kredit yang dimiliki lebih tinggi bila dibandingkan bank pelat merah lainnya mencapai 21-23 persen. Bahkan tahun lalu para pemegang saham mendapat return on equity sebesar 18,3 persen.
"Jadi ini termasuk tinggi," ujarnya.