Jumat 17 Mar 2017 01:57 WIB

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kisaran 5 Sampai 5,4 Persen

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Bank Indonesia
Foto: Prayogi/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) masih optimis pertumbuhan ekonomi Tanah Air tahun ini masih positif di kisaran 5 sampai 5,4 persen. Pasalnya, kenaikkan harga komoditas secara global memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

"Belum ada koreksi, kita masih confidence di 5 sampai 5,4 persen. Ini masih terus kita amati sejauh mana kenaikannya secara temporer," ujar Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo, di Gedung BI, Jakarta, Kamis, (16/3).

Ia menjelaskan, perbaikan harga komoditas global memberikan pengaruh positif, dan langsung terserap ke konsumsi. Ia mencontohkan, pendapatan para petani di kawasan Timur Indonesia naik berkat lancarnya ekspor komoditas. "Motorcycle (sepeda motor) pun naik karena didorong permintaan tinggi dari masyarakat," tambah Dody. Dirinya menambahkan, industri alat berat juga bergerak positif.

Melihat kondisi tersebut, BI meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 akan positif pula. Hanya saja Dody masih enggan menyebutkan angkanya. "Masih kita pantau. Asumsinya tidak ada shock signifikan di perekonomian global dan peningkatan demand," tambah Dody.

Sebelumnya, BI menyatakan Inflasi pada Februari 2017 tetap terkendali. Inflasi  Februari 2017 tercatat sebesar 0,23 persen month to month (mtm), lebih rendah dari bulan lalu yang sebesar 0,97 persen (mtm). Inflasi bulan Februari terutama disumbang oleh peningkatan kelompok administered prices dan kelompok inti, sementara kelompok volatile food tercatat mengalami deflasi.

"Kita punya bauran kebijakan. Kami akan terus menjaga inflasi," tegas Dody. Salah satu caranya dengan mempertahankan suku bunga acuan BI (BI 7 Day Reserve Repo Rate) di 4,75 persen. Menurutnya, angka tersebut cukup memadai untuk saat ini sehingga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, Kamis, (16/3), BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement