Rabu 15 Mar 2017 21:20 WIB

Wagub NTB: Pelaku Keuangan Jangan Terbuai Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Maman Sudiaman
Sebuah mobil melintas dekat 'landmark' Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (15/2).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sebuah mobil melintas dekat 'landmark' Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad  Amin mengajak seluruh pelaku keuangan di NTB untuk tidak terbuai dengan pertumbuhan ekonomi yang berhasil dicapai NTB. Pada 2016, secara kumulatif NTB mengalami pertumbuhan sebesar 5,82 persen atau lebih tinggi di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02 persen.

Menurutnya pertumbuhan memang terjadi pada seluruh lapangan usaha, dengan sektor jasa keuangan menyumbang pertumbuhan tertinggi mencapai 12,32 persen. Amin berharap keberhasilan ini dapat menggeser indikator-indikator dalam pengentasan kemiskinan. "Percuma pertumbuhan ekonomi tinggi tapi, inflasi tidak terkendali. Namun, memang menurunkan angka kemiskinan bukan perkara mudah," ujar dia dalam acara penandatanganan komitmen penyaluran pembiayaan UMKM di Golden Tulip, Mataram, Rabu (15/3).

Amin menerangkan, upaya pengentasan masalah kemiskinan ini bisa dimulai dengan mengubah pola pikir masyarakat."Banyak yang sulit untuk diajak maju. Padahal kita selaku pemerintah sudah menggelontorkan anggaran yang besar," ujarnya.

Untuk itu, ia mengimbau agar instansi terkait terus bersinergi memberikan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat, termasuk mengawal dan mengendalikan inflasi dari berbagai komoditas yang mempengaruhi angka-angka inflasi itu, seperti cabai, bawang, dan telur.

"Produksi dari berbagai komoditas itu harus terus ditingkatkan supaya bisa menekan inflasi," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement