REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT AJS Amanahjiwa Giri Artha atau Asuransi Amanah Githa menargetkan pendapatan kontribusi (premi) sebesar Rp 60,6 miliar atau naik hampir tiga kali lipat dari tahun 2016 yang sebesar Rp 23,6 miliar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyasar pengelolaan asuransi jamaah haji di tahun ini.
Direktur Utama Amanah Githa Salim Al Bakry menjelaskan, sejak 2013 lalu perusahaan telah mengelola asuransi jamaah haji dan kontribusi per 2016 telah mencapai Rp 9,4 miliar. "Tahun ini kuota jamaah haji bertambah 221 ribu jamaah, ini merupakan potensi yang besar bagi perusahaan," ujar Salim saat melakukan kunjungan ke Republika, Rabu (15/3).
Sementara untuk jamaah umrah, memiliki potensi kurang lebih 1 juta orang per tahun. Perusahaan sudah melakukan komunikasi dengan Asosiasi Haji dan Umrah salah satunya Kesthuri (Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia) untuk menyediakan perlindungan bagi jamaah haji dan umrah.
Salim mengungkapkan, perusahaan juga telah bekerjasama dengan salah satu provider telekomunikasi terbesar di Indonesia bekerjasama dengan PBNU menyediakan paket telekomunikasi bagi jemaah NU dan umum yang akan melaksanakan ibadah haji atau umrah serta wisata religi. Perusahaan melihat potensi yang cukup bagus dalam hal ini.
"Dalam rangka mendukung program tersebut, saat ini perusahaan sedang dalam tahap proses finalisasi konsep dengan XL Axiata melalui bundling produk yang disediakan oleh XL Axiata. yang di dalamnya terdapat perlindungan Asuransi Jiwa Syariah yang dikelola oleh Amanah Githa," tutur Salim.
Didukung oleh peningkatan kapasitas teknologi informasi untuk mempermudah bisnis dan beberapa perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani di tahun 2016, termasuk kerjasama co-insurance dan pengembangan model bisnis yang efisien, Salim mengaku optimistis target dapat tercapai.