Rabu 15 Mar 2017 20:42 WIB

Kontribusi Asuransi Syariah Amanah Githa Tumbuh 35 persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Direktur Utama Asuransi Syariah Amanah Githa Salim Al Bakry memberikan pemaparan saat melakukan pertemuan dengan awak redaksi Harian Republika di Gedung Republika, Rabu (15/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Direktur Utama Asuransi Syariah Amanah Githa Salim Al Bakry memberikan pemaparan saat melakukan pertemuan dengan awak redaksi Harian Republika di Gedung Republika, Rabu (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha atau Asuransi Amanah Githa mencatat pencapaian kontribusi (premi) di tahun 2016 sebesar Rp 23,6 miliar atau naik 35 persen dari tahun 2015 yang berjumlah Rp 17 miliar.

Peningkatan kontribusi juga berdampak positif terhadap pemupukan Akumulasi Dana Tabarru yang naik 73 persen atau Rp 3,8 miliar di tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar Rp 2,4 miliar.

Direktur Utama Amanah Githa Salim Al Bakry menjelaskan, komposisi terbesar kontribusi berasal dari iuran dana haji yang sebesar 40 persen atau Rp 9,4 miliar. "Terbesar pertama asuransi haji lalu asuransi wisata yang kerjasama dengan Kementerian Kehutanan," ujar Salim saat melakukan kunjungan ke Kantor Republika, Jakarta, Rabu (15/3).

Saat ini asuransi Amanah Githa sudah menjadi pengelola asuransi jamaah haji sebanyak tiga periode sejak tahun 2013. Adapun asuransi wisata yang bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan telah menyediakan asuransi bagi pengunjung di sekitar 20 titik wisata alam seperti Taman Wisata Alam dan Taman Nasional di wilayah Jawa, Bali dan Lombok.

Sementara itu dari sisi pengelolaan investasi Dana Investasi peserta dan juga dana perusahaan mencatatkan hasil investasi yang naik 63 persen di tahun 2016 atau sebesar Rp 4,5 miliar dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 2,7 miliar.

Untuk dana tabarru surplus mencapai lima kali lipat atau sebesar Rp 2,8 miliar dari tahun 2015 yang hanya sebesar Rp 367 juta. Sementara dari sisi laba, meskipun belum membukukan laba yang positif, namun perusahaan telah melakukan efisiensi dan juga mendongkrak kinerja sehingga mampu mengurangi kerugian di tahun 2016 sebesar kurang lebih 2 miliar atau tumbuh sebesar 24 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement