Rabu 15 Mar 2017 14:23 WIB

Ini Tugas Pertama Dirut Baru Pertamina

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nidia Zuraya
Pertamina
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Kamis (16/3) besok PT Pertamina (Persero) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu agenda yang akan dibahas dalam RUPS adalah penetapan Direktur Utama yang Baru menggantikan Dwi Soetjipto.

Orang nomor satu di Pertamina ini nantinya memiliki tugas penting menjaga konsistensi perusahaan dari segi bisnis dan komunikasi internal. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan  Pariwisata, Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan tugas pertama Dirut baru adalah konsolidasi lantaran perusahaan mengalami transisi pasca belum adanya dirut defenitif.

"Konsolidasi karena kemarin tidak ada Dirut,  jaga kekompakan," ujar Edwin di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (15/3).

Lihat juga: Pemerintah Cari Sosok CEO yang Pintar Berbisnis untuk Posisi Dirut Pertamina

Ia menilai kekompakan perusahan mutlak diperoleh. Sebab Pertamina memiliki banyak agenda penting yang harus diselesaikan dengan berjalan beriringan.

"Kenapa harus kompak, karena kita punya tugas berat ke depan, bangun kilang. Tanpa kekompakan dan manajemen yang solid bisa dibayangkan dengan tugas seberat itu," ujarnya.

Lihat juga: Lima Nama Diusulkan Sebagai Calon Dirut Pertamina

Pertamina terus berupaya mengembangkan kapasitas dan membangun kilang baru demi pasokan bahan bakar nasional. Saat ini kebutuhan BBM kita mencapai 1,6 juta barel per hari. Pertamina baru memenuhi setengahnya. Proyek kilang diharapkan memenuhi target swasembada bbm pada 2023.

Edwin melanjutkan,  tidak kalah pentingnya, sang pemimpin baru harus mempertahankan kinerja yang sudah dicapai selama 2016. Pada tahun lalu perusahaan plat merah itu mendapat keuntungan bersih sekitar Rp 40 triliun.

Ia memastikan tak ada lagi posisi Wakil Direktur Utama. Jabatan itu dihilangkan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement