REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Quomas, menegaskan tekad untuk mengembalikan kejayaan bidang pertanian. Maka itu, ia berharap momentum Halaqoh Nasional kali ini dapat menghasilkan solusi demi kemajuan pertanian Indonesia.
"Kita alihkan perhatian utama untuk konsen ke pesan KH Hasyim Asy'ari kalau petani merupakan soko guru Indonesia," kata Yaqut di Asrama Haji Pondok Gede, Selasa (14/3).
Ia merasa, Indonesia yang dulu dikenal dapat ditumbuh apapun belakangan tergerus industri, yang kian meninggalkan petani. Hal itu yang jadi keprihatinan GP Ansor, karena imajinasi tongkat, kayu dan batu jadi tanaman seperti tidak lagi ada.
Oleh karena itu, ia turut berharap peringatan Hari Lahir GP Ansor April mendatang dapat dihadiri Presiden Joko Widodo. Yaqut menilai, dengan kedatangan itu GP Ansor bisa langsung menyampaikan ide-ide pertanian ke presiden.
"Mudah-mudahan bulan depan kita buat Halaqoh Nasional yang lebih besari, dihadiri Presiden, supaya kita bisa langsung sampaikan niatan kita ke Presiden," ujar Yaqut.
Yaqut mengingatkan, Kolonial Belanda datang ke Indonesia karena ingin merebut hasil tanah pertanian, sampai real berperang untuk menguasainya. Tapi, sekarang orang tidak lagi melirik Indonesia, karena perang malah jadi tujuan utama.