Senin 13 Mar 2017 09:08 WIB

ASEAN-Uni Eropa Dorong Akses UKM Lewat E-Commerce

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
ecommerce
ecommerce

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi salah satu isu utama yang dibahas dan disepakati pada konsultasi ke-15 antara para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) dan European Union (EU) Trade Commissioner. Sebelumnya, UKM juga menjadi salah satu isu utama yang dibahas pada pertemuan ke-23 AEM Retreat and Related Meetings.

“Dalam konsultasi tersebut, AEM-EU Trade Commissioner menekankan pentingnya e-commerce untuk memperluas akses bagi UKM untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam kancah perdagangan global,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (13/3). 

Kesepakatan lain yang berhasil dicapai yaitu pembahasan langkah-langkah strategis menuju dimulainya kembali negosiasi ASEAN-EU Free Trade Agreement (FTA) yang sempat terhenti. Menurut Enggar, AEM-EU Trade Commissioner juga telah menugaskan Pejabat Ekonomi Senior (SEOM) untuk mengembangkan kerangka kerja untuk dilaporkan pada sesi konsultasi berikutnya. 

“Kerangka kerja yang dikembangkan meliputi parameter masa depan ASEAN-EU FTA,” kata Enggar.

Dalam konsultasi ini AEM-EU Trade Commissioner juga memperkenalkan sistem penanganan sengketa perdagangan secara multilateral karena dinilai lebih dapat mengakomodasi kepentingan pemerintah dan investor asing secara berkeadilan. Selain itu, AEM-EU Trade Comissioner juga menegaskan komitmennya untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-11 di Buenos Aires, Argentina pada bulan Desember 2017 mendatang.

Konsultasi ke-15 diketuai Sekretaris Perdagangan dan Industri Republik Filipina Ramon Lopez dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom. Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kedua ASEAN. 

Berdasarkan data EU statistics Uni Eropa juga merupakan sumber terbesar investasi asing langsung (FDI) yang mencapai 23,3 miliar euro. Selain itu, perdagangan ASEAN-Uni Eropa di 2016 tercatat sebesar 208 miliar euro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement