Senin 13 Mar 2017 00:01 WIB

Sebanyak 61 Ribu Koperasi Terancam Ditutup

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Maman Sudiaman
Gedung Kementerian Koperasi
Foto: Raisan Al Farisi
Gedung Kementerian Koperasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), memberikan ultimatum pada semua koperasi yang hanya tinggal papan nama senam enam bulan. Menurut Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Agus Muharam, kalau dalam waktu enam bulan koperasi tersebut tak menggelar rapat anggota tahunan (RAT), maka koperasi yang non aktif akan ditutup.

"Saat ini, jumlah koperasi yang tak aktif dan tak RAT ada 61 ribu. Semua itu kalau dalam enam bulan koperasi yang tidak RAT, akan dibubarkan tahun ini," ujar Agus usai acara Gelar Produk Wirausaha Baru (WUB) Jawa Barat (Jabar) 2017 di Halaman Gedung Sate, Ahad (12/3).

Menurut Agus, saat ini jumlah koperasi aktif di Indonesia mencapai 152 ribu. Pembubaran koperasi yang hanya papan nama tersebut, spiritnya adalah untuk pendataan agar koperasi berkualitas. "Jadi, ke depan tidak akan ada lagi koperasi yang hanya papan nama," kata Agus.

‬Agus mengatakan, total kontribusi koperasi tehadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) diprediksi mencapai 23,37 persen. Yakni, sebanyak 18,96 persen adalah kontribusi anggota koperasi terhadap PDB. Sisanya, 4,41 persen adalah kontribusi koperasi secara kelembagaan.

Beberapa tahun terakhir ini, kata dia, kontribusi koperasi terhadap PDB terus menanjak. Namun, ini adalah angka perkiraan jadi masih harus dilihat lagi bersama dengan sektor lain. "Koperasi jangan hanya dilihat sebagai lembaga, tapi satu kesatuan dengan anggota, sebagai pemilik dan pengguna," katanya.

‬Terus menanjaknya kontribusi koperasi terhadap PDB, menurut dia, menjadi salah satu indikator mulai membaiknya daya beli masyarakat. Ia berharap, ke depan kontribusi koperasi terhadap PDB akan terus menanjak.

‬Pada kesempatan yang sama, Agus mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir jumlah wirausaha naik hingga dua kali lipat. Saat ini jumlah wirausaha Indonesia mencapai 3,1 persen Pada 2013 jumlahnya baru mencapai 1,65 persen.

"Ada peningkatan minat wirausaha yanh signifikan. Ini menunjukkan stabilitas ekonomi yang sudah semakin kondusif," katanya.

‬Peningkatan tersebut, menurut dia, berkat dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, pihak swasta, maupun perguruan tinggi. Karena, saat ini semkain banyak kaum muda dan perempuan yang berperan aktif menjadi wirausaha.

‬Sebuah negara akan sendiri, kata dia, akan menjadi negara maju jika jumlah wirausahanya minimal mencapai 2 persen sampai 2,5 persen. "Sekarang Indonesia sudah melebihi angka tersebut. Akan tetapi, banyak negara lain di ASEAN yang jumlah wirausahanya lebih besar," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement