Jumat 10 Mar 2017 19:23 WIB

Bulog Nonsetop Serap Gabah Petani

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolanda
Petani menjemur gabah di daearah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Petani menjemur gabah di daearah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Perum Bulog berkomitmen menjalankan program pemerintah menyerap gabah sebanyak-banyaknya dari petani. Bulog akan membeli dengan harga yang ditetapkan pemerintah (HPP) Rp 3.700.

Saat ini, Bulog telah membeli gabah dari petani sebanyak 14 ribu ton per hari sesuai HPP. Presiden Joko Widodo menargetkan hingga Oktober tercapai serapan gabah untuk mencapai 4 juta ton beras nasional. 

Demi tercapainya target tersebut, Direktur SDM Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan pihaknya siap bekerja tanpa jeda harian. Dalam sepekan aktivitas penyerapan gabah dari petani tetap dilakukan. 

"Kami buka kantor tujuh kali 24 jam," ujar Wahyu saat melakukan kunjungan kerja bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Desa Wanareja, Kecamatan Wanareja, Cilacap-Jawa Tengah, Jumat (10/3).

Dalam kaitan dengan transaksi, Bulog bekerja sama dengan BRI. Bank tersebut, kata dia, juga melayani transaksi jual beli gabah pada akhir pekan sekali pun. 

"Teman-teman BRI buka Sabtu-Minggu," ujar Wahyu.  

Ia menegaskan Bulog selaku operator memutus rantai langsung transaksi antara petani dengan tengkulak yang biasa memainkan harga di pasaran. Bulog bekerjasama dengan TNI dan PPL. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement