REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebutkan, hingga saat ini sudah ada dua bank yang mendapat porsi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) syariah. Selain BRI Syariah, Bank NTB juga ia sebut siap menyalurkan KUR Syariah.
"Selain BRI Syariah, ada juga BPD NTB. Itu semua masuk dalam target keseluruhan KUR Rp 106,6 triliun," ujar Iskandar, Jumat (10/3).
Ia melanjutkan, besaran penyaluran KUR syariah akan disesuaian dengan kesiapan dan kemampuan bank dan lembaga keuangan untuk menyalurkan KUR syariah. "Jumlahnya sesuai permintaan plafond bank," ujar dia.
Selama Sepekan, BRI Syariah Salurkan KUR Rp 3,5 Miliar
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) telah menyalurkan KUR syariah sebesar Rp 3,5 miliar dalam waktu lima hari pertama. Direktur Bisnis Mikro dan Pendanaan BRIS, Erdianto Sigit menjelaskan, meskipun izin penyaluran KUR syariah telah resmi sejak 1 Februari 2017 lalu, namun penyaluran KUR terhitung baru dimulai pekan lalu. Hal ini dikarenakan penyempurnaan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kredit Usaha Rakyat.
KUR Mikro iB BRI Syariah ini memiliki banyak peminat, terlihat dari jumlah debitur yang mengajukan dalam waktu lima hari telah mencapai lebih dari 300 debitur. Adapun nilai yang siap dicairkan untuk sebanyak 300 lebih debitur tersebut yakni sebesar Rp 3,5 miliar, dengan masing-masing debitur maksimal plafon yang diberikan sebesar Rp 25 juta.