REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Amin berharap penerbangan langsung atau direct flight rute Lombok-Australia dan sebaliknya bisa kembali dibuka. Di hadapan 20 delegasi investor asal Australia, Wagub Amin memaparkan selama ini angka kunjungan wisatawan dari Australia menuju ke destinasi-destinasi wisata yang ada di Lombok dan Sumbawa masih menempati posisi teratas.
Untuk itu Pemprov NTB berharap konektivitas Australia-Lombok dapat dibuka kembali dari bantuan para investor yang akan berinvestasi di NTB. "Saya sangat berharap direct flight ini dapat dibuka kembali, karena selama ini angka kunjungan wisatawan dari Australia ke Lombok berada pada posisi tertinggi, dan saya sangat sayangkan direct flight Jetstar waktu itu ditutup," ujar dia di Senggigi, Lombok Barat, Kamis (9/3).
Ia juga menyambut baik ketertarikan para investor Australia yang ingin ambil bagian dalam melakukan investasi bidang pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Menurutnya, hal itu sejalan dengan tindak lanjut kunjungan kerjanya di Perth, Australia pada tahun tahun lalu.
Selain sektor pariwisata di Lombok, Amin juga memaparkan keindahan pariwisata di Pulau Sumbawa dan berbagai potensi yang dimiliki Provinsi NTB seperti pertanian dengan potensi peternakan yang sangat potensial di Pulau Sumbawa. Potensi-potensi tersebut juga sangat membutuhkan investor untuk mengeksplorasi.
"Selain pariwisata Lombok, di Sumbawa juga tak kalah indahnya dengan Pulau Lombok, di Sumbawa juga banyak potensi seperti pertanian dan peternakannya, semua itu butuh investor," lanjut dia.
Ketua delegasi Investor Australia Sally Ann Watts mengaku sangat kagum dengan kemajuan industri pariwisata NTB, khususnya di Lombok. Ia menilai, keindahan alam Pulau Lombok yang luar biasa telah menarik minat para delegasi investor yang terdiri atas para konsultan dan arsitek. Dia berharap dengan adanya pertemuan tersebut akan membuka konektivitas antara Provinsi NTB dengan Australia.
"Kami sangat kagum dengan keindahan dan kemajuan industri pariwisata di NTB, kami berharap investasi ini dapat terealisasi sehingga konektivitas Lombok dan Australia dapat dibuka kembali," ucap dia.
Sebelumnya, sejumlah delegasi investor Australia juga telah berkunjung ke kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika pada Rabu (8/3) kemarin. Para investor meninjau beberapa lokasi seperti Pantai Kuta, Pantai Tanjung Aan, Bukit Meresik, dan lokasi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).
Delegasi yang datang berkunjung ke KEK Pariwisata Mandalika berjumlah 20 orang yang mayoritas berasal dari kalangan operator, supplier, service providers, Non Governmental Organization (NGO), dan lembaga pendidikan pada industri pariwisata.