Rabu 08 Mar 2017 13:34 WIB

Pemerintah Kaji Kampung Nelayan Terintegrasi di Jakarta

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Kapal-kapal milik nelayan bersandar di kampung nelayan Cilincing, Jakarta Utara. ilustrasi (Republika/Prayogi)
Kapal-kapal milik nelayan bersandar di kampung nelayan Cilincing, Jakarta Utara. ilustrasi (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah sedang mengkaji konsep kampung nelayan yang terintegrasi di Jakarta. Ia menilai, langkah ini penting agar keberlangsungan kampung nelayan di Jakarta bisa lebih baik.

Bambang mengatakan, salah satu langkah pertama untuk membenahi kampung nelayan di Jakarta, ia mengatakan pemerintah sedang membenahi dulu struktur permukaan tanah di Pantai Utara Jakarta. Bambang mengatakan, hal ini penting agar permukaan tanah tak semakin tergerus dan banjir rob bisa diantisipasi.

Bambang menjelaskan, pembuatan tanggul pantai yang akan dikerjakan pemerintah tahun ini menjadi salah satu perhatian pemerintah akan keberlangsungan kampung nelayan.

"Kita concern dengan kampung nelayan sehingga pembuatan tanggul atau apapun nanti harus perhatikan kampung nelayan," ujar Bambang di Kantor Menko Maritim, Rabu (8/3).

Bambang menjelaskan, Jakarta memang idealnya harus memiliki satu kampung nelayan yang terintegrasi. Ia mengatakan, integrasi kampung nelayan ini nantnya antara tempat tinggal dan produksi menjadi satu wilayah yang strategis.

Ia mengatakan antara dermaga, tempat pelelangan ikan dan cold storage harus terintegrasi. Namun, disatu sisi integrasi ini juga harus dekat dengan akses langsung ke laut lepas untuk menekan ongkos produksi para nelayan.

"Kalau di masa depan kita bangun tanggul laut, harus diperhatikan di mana nantinya posisi kampung nelayan yang terintegrasi tadi," ujar Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement