Rabu 08 Mar 2017 12:42 WIB

Mandiri Tunas Finance Salurkan Pembiayaan Rp 18,63 Triliun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Mandiri Tunas Finance
Foto: mtf.co.id
Mandiri Tunas Finance

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Tunas Finance (MTF) sepanjang 2016 membukukan pembiayaan sebesar Rp 18,63 triliun atau tumbuh sebesar 8,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy) yang sebesar Rp 17,14 triliun.

Adapun rinciannya yakni pembiayaan ritel sebesar Rp 14,73 triliun, pembiayaan corporate fleet Rp 2,21 triliun, disusul kredit kendaraan bermotor (KKB) yang merupakan program referral dari nasabah Bank Mandiri sebesar Rp.1,64 triliun dan kredit multiguna sebesar Rp 34,89 miliar.

Direktur Utama MTF, Ignatius Susatyo Wijoyo menjelaskan, tantangan pelemahan ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat membuat MTF tetap menjalankan manajemen risiko yang ketat dalam proses kredit.

"Hal ini terlihat dari posisi rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) sebesar 1,49 persen per 31 Desember 2016, dan dengan pencadangan kita juga yang sangat kuat, level tersebut masih cukup aman," ujar Susatyo pada konferensi pers hasil kinerja perseroan tahun 2016 di Jakarta, Rabu (8/3).

Pertumbuhan lending MTF yang sejalan dengan tingkat NPF yang terjaga menghasilkan peningkatan laba bersih sebesar 9,1 persen di akhir tahun 2016. Laba perseroan. tumbuh menjadi Rp 335 miliar pada bulan Desember 2016, naik dari laba akhir 2015 sebesar Rp 307 miliar.

Menurut Susatyo, pertumbuhan laba MTF didorong oleh pertumbuhan pendapatan di Desember 2016 yang sebesar Rp 1,52 triliun, naik dari posisi Desember 2015 yang sebesar Rp 1,28 triliun. "Jadi pertumbuhan lending kita paralel dengan pertumbuhan pendapatan, yang pada akhirnya menghasilkan profit bagi perusahaan," kata Susatyo.

Aset MTF per akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp 11,40 triliun, dengan piutang pembiayaan konsumen berkontribusi paling besar pada total aset yakni sebesar 87 persen. Adapun dari sisi modal, pada Desember 2016 tercatat sebesar Rp 1,47 triliun. Sementara itu liabilitas perseroan tumbuh sebesar 24 persen yoy. Dimana kontribusi pinjaman bank.adalah sebesar 56 persen dari total liabilitas per 31 Desember 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement