Rabu 08 Mar 2017 12:09 WIB

Jonan Kumpulkan Mantan Menteri ESDM untuk Bahas Freeport

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Penampangan PT Freeport di Papua
Penampangan PT Freeport di Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada hari ini, Rabu (8/3), mengumpulkan sejumlah mantan Menteri ESDM yang pernah menjabat sebelumnya guna membahas kelanjutan usaha PT Freeport Indonesia.

Sejumlah mantan Menteri ESDM yang menyambangi Kantor Kementerian ESDM di Jalan Medan Merdeka Selatan, antara lain Soebroto, Menteri Pertambangan dan Energi ke-7 yang menjabat 29 Maret 1978-21 Maret 1988; Kuntoro Mangkusubroto Menteri Pertambangan dan Energi yang menjabat di era kepemimpinan Presiden Soeharto; dan Purnomo Yusgiantoro yang menjabat Menteri ESDM di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kemudian Darwin Zahedy Saleh yang menjabat Menteri ESDM pada 22 Oktober 2009-19 Oktober 2011 serta Chairul Tanjung yang menjadi Pelaksana Tugas Menteri ESDM pada 11 September 2014-20 Oktober 2014.

Chairul Tanjung, yang keluar pertama kali dari ruangan kaca di Gedung Kementerian ESDM, mengatakan kedatangannya bertujuan membagi pengalaman kepada Menteri Jonan dan Wakil Menteri ESDM Aracandra Tahar yang menyambut seluruh mantan menteri tersebut.

"Namanya kita sebagai mantan, saya kan orang yang pernah menyelesaikan masalah Freeport, masalah Newmont, tentu kita sharing terhadap pengalaman yang pernah ada," kata Chairul Tanjung.

Namun demikian, ia mengaku tidak memberi masukan atau saran kepada Kementerian ESDM. Ia hanya berharap agar solusi yang terbaik untuk masyarakat bisa terwujud.

Terkait masalah Freeport yang dibawa ke arbitrase karena pemerintah dinilai telah mengubah bentuk usaha pertambangan dari KK menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), Chairul mengaku tidak ingin memberi penilaian.

"Saya tidak mau ikut terlibat dalam judgement," ungkapnya.

Dalam pertemuan Rabu (8/3) pagi tersebut, tampak juga kedatangan mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake.

Kementerian ESDM tengah berupaya menyelesaikan dampak berhentinya usaha PT Freeport Indonesia, salah satunya pemutusan hubungan kerja terhadap seluruh karyawan.

Pada hari ini, Rabu (8/3) Kementerian ESDM juga dijadwalkan akan menerima 21 korban terdampak operasional Freeport.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement