REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariyadi berharap kunjungan Raja Salman bisa memperluas sektor investasi di bidang lain. Ia menilai, selama ini investasi yang ditanamkan Arab Saudi masih relatif kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Timur tengah masih kecil, umumnya migas. Kita harap dengan kunjungan ini dan tren ke depan, mudah-mudahan Arab Saudi tidak hanya berminat di minyak dan gas, tapi juga sektor lain termasuk pariwisata," ujar dia di kantornya, Mataram, Senin (6/3).
Sebelumnya, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi telah berkunjung ke kantor Islamic Development Bank (IDB) di Arab Saudi pada 26 Januari 2016. Kemudian, Presiden IDB bergantian berkunjung ke Lombok pada April 2016.
Dia mengatakan, pertemuan itu membahas soal dukungan IDB bagi sejumlah investor timur tengah yang ingin membangun resort dengan konsep moslem tourism di Lombok.
Gita menambahkan, di depan Masjid KEK Mandalika juga sudah ada investor yang menyatakan ketertarikannya membangun restoran konsep ramah muslim. "Sudah ada investor timur tengah yang tertarik buat restoran muslim di depan Masjid KEK Mandalika," katanya menambahkan.