REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggalang delapan perusahaan milik negara untuk bersinergi membangun stasiun kereta terpadu berbasis transit oriented development (TOD) di jalur kereta Jakarta-Bogor-Sukabumi.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Gatot Trihargo di Jakarta, Jumat mengatakan, delapan BUMN yang berkomitmen bersinergi yaitu PT KAI (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Perum Perumnas dan PT Jasamarga (Persero) Tbk serta PT PP (Persero) Tbk.
Menurut Gatot, kerja sama ini bagian dari upaya Kementerian BUMN untuk mendukung program pemerintah dalam mengembangkan pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi, sehingga menciptakan suatu kota yang efisien. TOD merupakan suatu konsep pembangunan transportasi yang bersinergi dengan tata ruang guna mengakomodasi pertumbuhan baru dengan memperkuat lingkungan tempat tinggal dan perluasan pilihan maupun manfaat, melalui optimalisasi jaringan angkutan umum massal, seperti bus dan kereta api.
Komitmen sinergi tersebut ditandai dengan kunjungan kerja Menteri BUMN Rini Soemarno dengan delapan BUMN tersebut menggunakan Kereta Inspeksi KAI. Untuk pelaksanaan, konsep TOD akan dilaksanakan pada wilayah kerja DAOP I dahulu, selain memberikan manfaat ekonomi, implementasi TOD juga memberikan manfaat sosial, di antaranya meningkatkan kualitas hubungan sosial antar anggota masyarakat.
Selanjutnya, menciptakan suasana lingkungan yang aman dan sehat, mengurangi polusi udara dan ketergantungan pada kendaraan pribadi, mengurangi konsumsi bahan bakar, mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor, mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Di samping itu, dengan adanya kawasan transit, masyarakat memiliki ruang publik terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan berbagai aktifitas sosial bersama-sama. Pembangunan lahan parkir, lahan komersial, dan rumah susun yang terintergrasi dengan fungsi stasiun kereta merupakan salah satu pengembangan fungsi stasiun dengan prinsip TOD sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, sehingga kota Jakarta dapat mempertahankan pertumbuhan ekonominya di tengah tuntutan kepadatan penduduk dan mobilitas perkotaan yang sangat tinggi.