Jumat 03 Mar 2017 14:25 WIB

Arab Saudi Tertarik Pariwisata Halal Sumatra Barat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud didampingi Presiden RI Joko Widodo menyapa jamaah seusai melakukan salat tahiyatul masjid di Istiqlal, Jakarta, Kamis (2/3)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud didampingi Presiden RI Joko Widodo menyapa jamaah seusai melakukan salat tahiyatul masjid di Istiqlal, Jakarta, Kamis (2/3)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Arab Saudi tertarik untuk masuk di sektor pariwisata Sumatra Barat. Salah satu destinasi yang diunggulkan yakni Mandeh yang disebut sebagai Raja Ampat-nya Sumatra.

"Tadi diinstruksikan oleh Wapres untuk membuat proposal untuk Sumatra Barat, karena memang mereka sangat tertarik," ujar Arief usai rapat koordinasi pariwisata di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/3).

Arief menjelaskan, Sumatera Barat dipilih karena sudah menjadi pariwisata halal bersama dengan Lombok dan Aceh yang menawarkan pariwisata ramah. Selain itu, Arab Saudi juga tertarik di NTB dan Tanjung Kelayang Bangka Belitung. Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dapat menjadi promosi untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia.

Kementerian Pariwisata mencatat, pada 2016 jumlah wisatawan Timur Tengah sebanyak 240 ribu meningkat dari 2014 sebesar 180 ribu. Jumlah wisatawan Timur Tengah masih kalah dengan wisatawan Malaysia yang sudah mencapai 300 ribu. Arief berharap dengan kedatangan Raja Salman wisatawan Timur Tengah bisa meningkat menjadi 360 ribu dan dapat melebihi jumlah wisatawan Malaysia.

"Karena Raja Salman itu salah satu endorser yang terhebat untuk pasar Timur Tengah, beliau merupakan tokoh dan ditokohkan," ujar Arief.

Baca juga: Setengah Anggaran Promosi Wisata Habis untuk Kedatangan Raja Salman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement