Kamis 02 Mar 2017 20:24 WIB

DPR: Arab Saudi Mitra Penting Ekonomi dan Perdagangan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Raja Salman berfoto bersama pimpinan DPR.
Foto: dpr
Raja Salman berfoto bersama pimpinan DPR.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kelompok Kerja (Pokja) kerja sama Parlemen Indonesia dan Arab Saudi, Tamsil Linrung menilai, Arab Saudi merupakan mitra penting Indonesia di bidang ekonomi dan perdagangan. Diketahui, total volume perdagangan kedua negara pada 2015 sebesar 5,48 miliar dolar Amerika. Pada tahun 2016, terhitung dari bulan Januari sampai Oktober, tercatat sebesar 3,39 miliar dolar Amerika.

''Meskipun nilai perdagangan kedua negara mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir ini, namun tentu kita berharap nilai perdagangan kedua negara dapat ditingkatkan,'' jelas Tamsil selepas momen Pidato Raja Salman di DPR, dalam siaran persnya, Kamis (2/3).

Arab Saudi, kata Tamsil, adalah pasar yang besar untuk ekspor berbagai produk halal Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap pasar ekspor halal Indonesia ke Arab Saudi semakin meningkat ke depan.

Dirinya juga menyambut baik rencana investasi Arab Saudi di Indonesia sebagai tindak lanjut kesepakatan kerja sama Jeddah September 2015. Oleh karena itu, perlu kiranya agar pengusaha Arab Saudi melakukan diversifikasi investasi di Indonesia, seperti di bidang energi, pertanian, dan infrastruktur maritim.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS ini mengatakan, di sisi lain, lawatan raja berjuluk 'Pelayan Dua Kota Suci' ini menjadi momentum bersejarah dan berkah bagi Bangsa Indonesia. Sebab, kebijakan dan kemurahan hati Raja Salman, kuota haji Indonesia telah kembali ke angka 211 ribu jamaah, dan bertambah 10 ribu pada musim Haji 2017 ini.

''Kebijakan pemulihan kuota haji ini sangat berarti bagi umat Islam di Indonesia. Pasalnya, kuota haji dan daftar tunggu selalu menjadi masalah setiap tahunnya. Kami sangat berterimakasih atas kebaikan hati Raja Salman,'' ujar wakil rakyat dari daerah Sulawesi ini.

Oleh karena itu, dirinya berharap, baik parlemen Indonesia atau Arab Saudi yang berbentuk Majelis Permusyawaratan (Majlis as-Syura) dapat terus menjaga hubungan baik. Apalagi, momen bersejarah ini bisa terlaksana karena adanya hubungan baik antara parlemen kedua negara yang dibangun selama ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement