REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang Indonesia (KADIN) besama Kamar Dagang Arab Saudi menyepakati empat poin kerja sama bisnis. Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan empat poin tersebut menyedot investasi senilai 2,4 miliar dolar AS.
Empat poin peluang investasi yang akan dikerja samakan dengan Arab Saudi terbagi ke sejumlah bidang. Pertama, dalam bidang jasa konstruksi. Proyek terbesar antara kedua negara ini menyerap investasi sebesar 2 miliar dolar AS. Perusahaan jasa konstruksi Indonesia akan terlibat dalam proyek pembangunan di Arab.
Kedua, Arab mengatakan akan mengembangkan investasi dalam bidang bio mass power plant sebagai salah satu solusi dari pemenuhan kebutuhan listrik kedua negara. Nilai investasi yang diserap dari proyek ini sebesar 100 juta dolar AS.
"Ketiga, mereka invest di health care, keempat mereka dengan coba tingkatkan turis, haji/umrah dengan salah satu perusahaan investasi disana nomor tiga terbesar di Arab Saudi, jadi mereka coba satukan investasi dengan haji dan umrah," ujar Rosan usai acara Forum Investasi Indonesia Arab Saudi di Grand Hyatt, Kamis (2/3).
Rosan mengatakan keempat poin ini merupakan salah satu pintu gerbang kerja sama bisnis baru antara Indonesia dan Arab yang selama ini bekerja sama hanya dalam sektor migas. Dari empat poin tersebut, tiga poin dalam bidang haji/umrah, pariwisata, kesehatan dan power plant akan dilakukan di Indonesia. Sedangkan, jasa konstruksi akan berjalan di Arab.
"Kesempatan ini membuat neraca perdagangan antara Indonesia dan Arab lebih baik ke depannya," ujar Rosan.
Selain empat poin tersebut, Rosan mengatakan pihaknya sudah membuka komunikasi dengan pihak Arab terkait memaksimalkan produksi Indonesia dalam sektor kreatif dan handycraft. Rosan mengatakan peluang ini diakui oleh Arab menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.