REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran delegasi Arab Saudi tidak disia-siakan Kementerian Koperasi dan UKM untuk menjalin kerjasama. Busana Muslim menjadi sektor industri yang diminati oleh pihak Arab Saudi.
Gubernur Otoritas UKM Kerajaan Arab Saudi Ghsaan Alsuliman mengungkapkan, pihaknya sangat tertarik dengan industri mode dari Indonesia, khususnya busana Muslim.
"Saya berharap industri mode busana Muslim dan pakaian tradisional dari Indonesia bisa terus dikembangkan, tapi bukan semata-mata untuk kalangan Muslim saja. Melainkan bisa untuk semua kalangan," ujarnya saat mengunjungi Smesco Indonesia di Gedung SMESCO, Kamis (2/3).
Sementara itu, melalui sambungan telepon, sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan, bagi Arab Saudi, mode Indonesia cukup menarik, bukan hanya disukai oleh Muslim tapi juga non-Muslim. "Dia tertarik dengan keinginan Indonesia menjadi pusat busana Muslim dunia," ujarnya.
Ke depannya, ia melanjutkan, melalui kawasan ekonomi bernama King Abdullah Economic Center yang berlokasi diantara kota-kota Jeddah, Madinah, dan Ryadh, Arab Saudi akan membantu Indonesai mempromosikan produk mode Tanah Air. Selama ini, produk busana Muslim tanah air sebenarnya sudah masuk ke negara tersebut. Namun menurutnya masih relatif kecil karena baru bersifat pameran kecil.
Ekspor produk mode Indonesia mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Kementerian Perdagaangan menunjukkan, pada 2011-2015 ekspor produk busana Muslim mengalami kenaikan sebesar 8,15 persen, dengan nilai ekspor mencapai 4,57 miliar dolar AS. Per Mei 2016, nilai ekspor mode mencapai 1,7 miliar dolar AS dengan negara tujuan ekspor terutama ke Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Australia, Kanada, Uni Emirat Arab (UEA), Belgia dan Cina.