Selasa 28 Feb 2017 09:25 WIB

Rusia Ikut Kepincut Sistem Bank Syariah, Ini Alasannya

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Bank Pembangunan Negara Rusia
Foto: rt.com
Bank Pembangunan Negara Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Rusia incar industri perbankan syariah karena terdapat jumlah Muslim yang cukup besar di Eropa. Saat ini, Rusia telah mulai melakukan penyesuaian dengan belajar langsung kepada Islamic Development Bank (IDB) yang berpusat di Jeddah.

Presiden Industri Perbankan Moscow Abubakar Arsamaskof yang melakukan kunjungan ke IDB mengatakan, saat ini terdapat 25 juta Muslim yang tinggal di Rusia. Untuk itu, ia berharap Rusia dapat segrera menerapkan sistem perbankan syariah.

Ia mengaku pemerintah siap untuk menerapkan sistem perbankan syariah walaupun saat ini belum ada peraturan perundang-undangan yang akan memfasilitasi hal tesebut. "Oleh karena itu perlu bagi kita untuk mempelajari sistem perbankan syariah yang sukses melalui IDB. Kita juga berencana ingin mengembangkan kemitraan dengan IDB untuk mengembangkan dan menerapkan perbankan syariah di bank-bank Rusia,” ujar Arsamaskof seperti dilansir muslimvillage.com, Selasa (18/2).

Menurut Arsamaskof, saat ini industri perbankan Rusia memiliki 7.000 karyawan yang bekerja di 260 cabang yang menyediakan produk dan layanan yang berbeda. Nantinya, perbankan syariah akan fokus pada industri, konstruksi dan pertanian. Selain itu, sistem perbankan syariah juga akan memberikan pinjaman bagi Muslim yang ingin melakukan perjalanan ibadah haji.  

Selain akan mengembangkan industri perbankan syariah, saat ini perusahaan Rusia juga sedang mengembangkan produk halal dengan investasi yang diperkirakan sebesar 100 juta dolar AS.

Wakil Presiden Syura Dewan Mufti Federasi Muslim Administrasi Rusia Sheikh Roshan Abasof menjelaskan Rusia dan IDB telah melakukan kerj asama di berbagai sektor terutama sektor filantropi, wakaf, dan pendidikan. Untuk itu, dengan adanya  kerja sama dalam sistem perbankan syariah maka akan lebih meningkatkan hubungan kedua negara. “Lebih dari 70 siswa telah memperoleh manfaat dari beasiswa IDB dalam menyelesaikan pendidikan mereka,” katanya.

Ia menambahkan, pada 2000, Rusia juga telah mendirikan sebuah badan pengawas untuk produk halal yang bernama Pusat Internasional untuk Standardisasi dan Sertidikat Halal (ICSC). Hingga saat ini, 200 perusahaan telah diberikan sertifikasi ICSC dan produk mereka sudah diekspor ke lima negara yang berbeda, termasuk yang di wilayah Teluk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement