Senin 27 Feb 2017 19:05 WIB

Indonesia Incar Peringkat Dua Penghasil Kakao Terbesar di Dunia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kakao, ilustrasi
Foto: Antara
Kakao, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Pemerintah menargetkan peningkatan peringkat Indonesia menjadi nomor dua sebagai penghasil kakao terbesar di dunia. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai negara penghasil kakao.

"Sekarang produksi kita masih kurang dari 800 ribu ton (per tahun), bagaimana caranya kita jadi 1,5 juta ton (per tahun) padahal kita punya lahan cukup," kata  Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla usai Rapat Badan Kerja sama Pembangunan Regional Sulawesi, di Makassar, Senin (27/2).

Pemerintah mendorong peningkatan produktivitas perkebunan kakao atau cokelat untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Peningkatan produktivitas tersebut dilakukan dengan peremajaan di sejumlah perkebunan kakao terutama yang berada di Sulawesi. "Sebanyak 60 persen atau 70 persen produksi kakao di Indonesia ada di Sulawesi, oleh karena itu harus ada peremajaan," ujarnya.

Jusuf Kalla mengatakan, sebagian besar perkebunan kakao di Sulawesi merupakan perkebunan rakyat sehingga membutuhkan bantuan pembibitan dan teknologi yang lebih baik. Oleh karena itu, pemerintah mendorong peremajaan perkebunan kakao ini dengan menggunakan KUR. "Karena KUR selama ini lebih banyak di sektor perdagangan, maka kita dorong ke produktivitas," kata JK.

Peremajaan perkebunan kakao diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan menambah pasokan bahan baku bagi industri. JK mengatakan kapasitas industri pengolahan kakao di dalam negeri meningkat namun kekurangan bahan baku sehingga harus impor. Peningkatan industri tersebut menyusul adanya kebijakan bea ekspor sehingga industri ikut berkembang. Dengan peremajaan perkebunan kakao tersebut diharapkan Indonesia bisa merangkak naik ke peringkat kedua sebagai negara penghasil kakao.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement