REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun ini akan lebih mendorong pembiayaan pensiun syariah. Perseroan menarget pertumbuhan pembiayaan pensiun hingga 90 persen.
Senior Executive Vice President Retail Banking BSM, Niken Andonowarih menjelaskan, sepanjang 2016 lalu, perseroan telah menyalurkan pembiayaan pensiun sebesar Rp 1,44 triliun. Nilai tersebut tumbuh 165 persen dari sebesar Rp 543 miliar per posisi Desember 2015.
"Itu produk andalan yang juga akan didorong tumbuh lebih besar pada tahun ini. Target kita 90 persen,"ujar Niken pada Republika.co.id, Ahad (26/2).
Menurut Niken, pembiayaan pensiun pada 2015 kecil karena merupakan tahun awal. Ia menilai produk ini memiliki potensi besar melihat pertumbuhannya yang pesat pada 2016. Apalagi mengingat potensi pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) setiap tahunnya dapat mencapai sekitar 2 juta orang. Para pensiunan yang umumnya berusia masih produktif atau sekitar 50 tahun, biasanya membuka usaha kecil-kecilan. Sehingga, pembiayaan pensiun ini akan mendorong pertumbuhan segmen UMKM.
Per akhir 2016, BSM membukukan penyaluran pembiayaan mikro sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy). Adapun target tahun ini segmen UMKM akan tumbuh sebesar 22 persen yoy. Menurut Niken, pihaknya optimistis bahwa segmen UMKM masih dapat tumbuh dengan baik. Sehingga, saat ini perseroan belum akan ikut menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).