Jumat 24 Feb 2017 17:23 WIB

Philips Perkuat Dominasinya dalam Solusi Image-Guided Therapy

Rep: Khoirul Azwar/ Red: Budi Raharjo
Azurion
Foto: ist
Azurion

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Royal Philips meluncurkan Azurion, platform image-guided theraphy terbaru. Melalui teknologi ini, Philips menawarkan solusi terpadu yang terdiri atas teknologi imaging intervensi, perencanaan dan perangkat lunak navigasi yang dikombinasikan dengan perangkat intervensi,  termasuk di dalamnya kateter untuk diagnosis dan terapi, serta berbagai layanan. 

Kesemua ini bertujuan untuk membantu dokter dalam memberikan perawatan terbaik dengan biaya yang terprediksi. Platform image-guided theraphy Azurion ini merupakan hasil dari program pengembangan kerja  sama dengan dokter terkemuka di bidangnya.

Platform generasi terbaru ini memiliki desain ergonomis dengan user interface intuitif yang mudah digunakan, sehingga memungkinkan dokter untuk melakukan berbagai prosedur rutin dan kompleks di lab intervensi dengan cepat dan tepercaya. Bert van Meurs, business Leader Image Guided Theraphy di Philips mengatakan, Azurion dirancang untuk menjawab tantangan, seperti kebutuhan pembiayaan yang lebih terjangkau dan standar perawatan yang lebih baik.

Platform Azurion dilengkapi dengan lebih dari 1.000 komponen baru, termasuk detektor layar datar (flat-panel) yang lebih canggih, dan sistem operasi ConnectOS Philips yang baru dikembangkan untuk integrasi informasi real-time dari semua teknologi yang relevan di laboratorium intervensi.

Seluruh komponen ini, menurut Bert, bekerja sama untuk memberikan kualitas penggambaran yang tinggi pada dosis x-ray ultrarendah dan proses real-time image di beberapa tempat dalam laboratorium intervensi. Kartu prosedur pada Azurion memungkinkan dokter untuk memprogram tugas-tugas rutin dan preferensi pengguna sebelumnya, serta membantu meminimalkan kesalahan persiapan dan selanjutnya mengurangi waktu persiapan dan prosedur.

"Sebagai pemimpin dalam image-guided therapy, kami telah mengembangkan inovasi yang berkelanjutan untuk mengatasi volume pasien dan kompleksitas prosedur yang meningkat," kata Bert.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement