Kamis 23 Feb 2017 22:39 WIB

Indonesia Tetap Jadikan Sarung Tangan Industri Andalan

Ilustrasi
Foto: safebee
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Indonesia berharap sarungtangan karet maupun sintesis tetap menjadi salah satu industri andalan karena potensi ekspornya yang cukup besar, padat karya dan bahan bakunya banyak.

"Agar bisa berkembang, pengusaha industri sarungtangan diharapkan terus melakukan riset teknologi dan menerapkan di industri tersebut," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Deliserdang, Kamis (23/2).

Dia mengatakan itu usai meresmikan pabrik sarungtangan kesehatan ke-6 PT Medisafe Technologies di Tanjungmorawa, Deliserdang. Dengan terus menggunakan teknologi tinggi dan terbaru, maka produk sarungtangan Indonesia bisa bersaing dengan produk asing dan bahkan lebih unggul.

Seperti diketahui, salah satu pesaing sarungtangan Indonesia adalah Malaysia. "Pemerintah siap mendukung pengusaha industri sarungtangan dengan berbagai kemudahan termasuk fasilitas tax allowance yang memang diberikan untuk perusahaan yang berorientasi ekspor dan padat karya," katanya.

Dia memberi apresiasi kepada manajemen Medisafe yang bisa bertahan dan bahkan berkembang termasuk diperhitungkan di pasar dunia ditengah perekonomian yang masih melambat dan persaingan yang ketat.

Chief Executive Officer PT Medisafe Technologies, Deepak Bang, mengatakan perusahaan produsen sarung tangan kembali berinvestasi di Sumut dengan membuka pabrik ke enamnya di Kabupaten Deliserdang senilai 25 juta dolar AS.

"Pabrik ke-6 dengan kapasitas 600 juta pcs sarung tangan kesehatan itu diharapkan bisa meningkatkan atau semakin menguatkan pangsa pasar sarung tangan Indonesia di pasar dunia," katanya. Produksi Medisafe 90 persen di ekspor termasuk ke Amerika Serikat (AS).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement