Rabu 22 Feb 2017 03:14 WIB

Jokowi: Pasar Tradisional Jangan Becek dan Bau

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Pasar tradisional
Foto: Musiron
Pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berupaya keras untuk membangun dan merevitalisasi pasar rakyat. Perbaikan ini diharap mampu menghidupkan perekonomian rakyat kecil yang banyak mencari kehidupan dari pasar rakyat.

Presiden Joko Widodo menuturkan, pasar tradisional yang menjadi tumpuan banyak rakyat memang harus diurus betul. Kondisi pasar harus memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli. "Pasar tidak boleh becek, pasar tidak bau, pasar harus ada parkirannya," kata Jokowi, Selasa (21/2).

Setelah fisiknya diperbaiki, Jokowi meminta agar Kementerian Perdagangan juga memberikan pelatihan manajemen untuk pelaku pasar. Mereka bisa diajarkan untuk pencarian modal, hingga menata ruang toko agar bisa lebih nyaman ketika pembeli mencari barang.

Pelatihan sederhana untuk menata barang ini, diharap bisa membuat produk yang dijual di pasar tradisional layaknya produk yang tertata di minimarket. Sehingga, meski di pasar tradisional tidak ada pendingin ruangan, tapi masyarakat bisa lebih nyaman ketika berbelanja di pasar tradisional.

Manajemen keuangan dan pelayanan terhadap konsumen juga wajib diberikan kepada pelaku pasar tradisional. Meski membutuhkan waktu, kegiatan ini dipastikan bisa memberi dampak jangka panjang guna keberlangsungan roda ekonomi di pasar tradisional yang lebih baik.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menuturkan, pihaknya saat ini terus berupaya dalam melakukan perbaikan pasar rakyat. Hingga akhir tahun 2016 sebanyak 1.776 unit pasar rakyat telah selesai dibangun atau direvitalisasi. Pada tahun 2017, Kementerian Perdagangan sedang dalam tahapan mewujudkan rencana pelaksanaan pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat sebanyak 1.003 unit.

"Dengan demikian jumlah total dari pelaksanaan program pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat pada akhir tahun 2017 diharapkan akan mencapai 2.779 unit. Jadi kali masih ada utang, kami akan kejar pada  2018," kata Enggar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement