Ahad 19 Feb 2017 18:16 WIB

Perbankan Rusia Coba Menerapkan Sistem Keuangan Islam

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Citra Listya Rini
Keuangan syariah (ilustrasi).
Foto: Theedge.me
Keuangan syariah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mulai menyasar industri keuangan islam terutama di sektor perbankan. Hal ini didorong oleh pertumbuhan industri keuangan islam global yang fenomenal di Eropa.

"Tujuan utama kami adalah untuk mengenalkan sistem keuangan islam dan menerapkannya di Rusia, dimana ada 25 juta muslim yang tinggal disana," kata President of Moscow Industrial Bank Abubakar Arsamaskof dilansir Saudi Gazette, Ahad (19/2).

Menurut Abubakar, saat ini memang belum ada aturan perundang-undangan yang dapat memfasilitasi perbankan islam di Rusia. Namun, Pemerintah Rusia sudah siap untuk menerapkan keuangan islam sejak awal dan para pejabat perbankan telah diminta untuk mengajukan atau mengusulkan mekanismenya kepada pemerintah.

"Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mempelajari model-model yang sukses, seperti Islamic Development Bank (IDB)," kata Abubakar.

Abubakar menambahkan, Rusia ingin mengembangkan kemitraan dengan IDB untuk menumbuhkan industri keuangan islam di negara tersebut. Dia mencatat bahwa Rusia memiliki 7.000 karyawan yang bekerja di 260 perbankan dan menyediakan berbagai layanan produk keuangan. Fokus utama pembiayaannya yakni di sektor industri, konstruksi, dan pertanian.

Ke depan, Rusia juga ingin mengeluarkan kartu pembayaran syariah kepada penduduk muslim untuk memudahkan transaksi selama beribadah haji. Selain itu, industri manufaktur Rusia sudah mulai bergerak ke arah industri halal dan memiliki investasi yang diperkirakan mencapai 100 juta dolar AS. Abubakar mengatakan, produk halal populer di kalangan non muslim karena dinilai memiliki kualitas yang tinggi.

Belum lama ini delegasi Rusia mengunjungi IDB untuk berkolaborasi dalam meningkatkan sistem keuangan islam. Selain itu, Rusia dan IDB ingin meningkatkan peluang investasi dan menciptakan lapangan kerja.

"Kami sedang mempelajari metode yang dapat diterapkan di bank syariah Rusia, tentunya hal ini dapat berjalan setelah selesainya penetapan aturan hukum yang legal dari Bank Sentral Rusia," ujar Presiden IDB Bandar Hajjar.

Hajjar menambagkan, Pemerintah Rusia dan Bank Semtral Rusia memiliki keinginan yang kuat untuk menumbuhkan industri keuangan syariah. Mereka juga meminta IDB agar melakukan pelatihan kepada para pejabat perbankan dan memberikan beasiswa untuk mempersiapkan sumber daya insani yang mumpuni di industri keuangan syariah.

Di sisi lain, IDB telah menyetujui kerja sama pendidikan di Rusia dengan nilai 7,4 juta dolar AS di 29 lembaga pendidikan, diantaranya Universitas Islam di Moskow, Universitas Islam di Kazan, Islamic Institute and Medical Polyclinic di Saratov, dan Islamic Institutes di Dagestan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement