Jumat 17 Feb 2017 18:49 WIB

Harga Gabah Turun, Jokowi Panggil Mentan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Angga Indrawan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Hal ini terkait dengan harga gabah, bawang, dan jagung yang mulai menurun di tingkat petani. Ditemui usai bertemu Presiden, Amran memaparkan bahwa Presiden menanyai mengenai kondisi harga panen ketiga komoditas tersebut.

"Beliau mendapat infromasi langsung dari tim di bawahnya bahwa harga ini sedang jatuh," kata Amran, Jumat (17/2).

Presiden pun meminta Kementan segera bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga lain seperti Kementerian Perdagangan dan Bulog untuk mengatur strategi agar harga hasil pertanian ini tidak terus jatuh. Sebab, jatuhnya harga ini akan menyulitkan petani dalam menghasilkan pendapatan.

Amran menjelaskan, jatuhnya harga seperti gabah kering hasil panen dikarenakan kadar air yang tinggi di tengah musim hujan ini. Tingginya kadar air membuat padi yang dihasilkan lebih sedikit, dan kualitasnya menurun. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementan beserta Bulog akan memaksimalkan pengering gabah (dryer) yang dimiliki Pemerintah. Selain itu, pengering dari pemilik penggilingan padi juga akan diperbantukan agar gabah yang dijual kepada mereka harganya tidak jatuh terlalu jauh.

"penurunan harga gabah ini ada yang mencapai Rp 900 (per kilogram)," ungkap Amran.

Menurut Amran, kondisi penurunan gabah dikarenakan musim hujan sebenarnya bukan hanya terjadi tahun ini, karena musim hujan kerap kali menerpa Indonesia setaip tahunnya. Dengan pengalaman yang dimiliki, Pemerintah yakin bisa menjaga agar harga gabah tidak anjlok begitu besar, dan berdampak pada perekonomian  para petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement