REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (17/2) dibuka melemah 8 poin pada Rp 13.330 per dolar AS. Laju rupiah hari ini diperkirakan menguat terbatas.
Sebelumnya pada perdagangan Kamis (16/2) rupiah ditutup melemah tipis pada Rp 13.322 per dolar AS setelah dibuka di level Rp 13.321 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rentang gerak rupiah hari ini berada di kisaran Rp 13.326-Rp 13.322 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pergerakan rupiah pascapilkada cenderung mampu berbalik arah menguat seiring kembali melemahnya laju dolar AS di pasar valas Asia. Adanya rilis dari data-data ekonomi dari ekonomi AS yang cukup baik dan seiring dengan disampaikannya testimoni The Fed yang meskipun menyampaikan sinyal akan adanya kenaikan, namun dirasa belum cukup detil dalam hal timing kepastian kenaikan suku bunga. Hal ini membuat laju dolar AS kembali melemah.
"Kondisi tersebut tentu saja dimanfaatkan oleh rupiah untuk kembali bergerak positif. Di sisi lain, jelang pengumuman 7-day RR yang kami perkirakan akan tetap di 4,75 persen turut memberikan imbas positif bagi laju rupiah,"ujar Reza, Jumat (17/2).
Selain itu, rilis BPS terkait terapresiasinya Rupiah sepanjang Januari 2017 sebesar 0,65 persen dan surplusnya neraca perdagangan Januari 2017 turut direspon positif. Menurut Reza, kembali melemahnya laju dolar AS akan memberikan peluang bagi rupiah untuk menguat.
Di sisi lain, tetapnya suku bunga acuan 7-day RR di level 4,75 persen kami perkiraan akan direspon positif oleh pelaku pasar, seiring dengan penyampaian BI terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang masih cukup tahan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dengan pengelolaan moneter yang baik.
"Tetap perlu dicermati imbas data-data ekonomi lainnya serta antisipasi terhadap perubahan arah rupiah. Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.313 dan resisten 13.289," kata Reza.