Jumat 17 Feb 2017 07:21 WIB

Kebutuhan Investasi Tol Semarang-Demak Rp 9 Triliun

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Proyek pembangunan jalan tol  (ilustrasi).
Foto: Antara
Proyek pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah melanjutkan proses tender pengerjaan jalur tol Semarang-Demak, Jawa Tengah pada tahun 2017 ini. Langkah ini setelah sebelumnya, pemerintah pusat dan Gubernur Jawa Tengah menyepakati adanya perubahan penetapan lokasi jalur tol. Perubahan ini menyusul penambahan tanggul penahan rob pada badan jalan tol. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, nilai investasi jalur tol Semarang-Demak mencapai Rp 9 triliun. Menurutnya, pembangunan jalan tol sekaligus membuat solusi atas banjir rob di pesisir utara Semarang hingga Demak. 

"Mudah-mudahan tahun ini tender berjalan. Ini tidak hanya tol tapi juga mengatasi rob yang ke arah Demak," ujar Basuki, saat ditemui usai menghadiri kuliah umum di Universitas Diponegoro Semarang, Kamis (16/2) petang. 

Komisi V DPR juga berharap pembangunan  jalan tol Semarang-Demak segera terrealiasai. Sebab, pembangunan jalan tol ini juga berfungsi sebagai tanggul pantai untuk menyelesaikan  persoalan abrasi pantai. 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia saat melakukan peninjauan abrasi pantai di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah awal bulan ini. 

“Pembangunan jalan tol Semarang-Demak yang multi fungsi menjadi tanggul pantai bagi wilayah sekitar dirasa cukup terlambat. Mengingat sejak sekitar tahun 1990 masyarakat sekitar sudah terendam  air rob, dan baru dilakukan pemindahan pemukiman pada tahun 2001,” kata Yudi.

Meskipun dirasa cukup terlambat, ia  berharap pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga kementerian terkait lainnya dapat segera membuat desain perencanaan yang terpadu dan dapat bersinergi secara komprehensif.

Dalam kesempatan tersebut, Yudi  menjelaskan bahwa Kecamatan Sayung merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Demak yang setiap tahun mengalami penurunan struktur tanah sekitar 15-20 persen, sehingga daerah tersebut setiap harinya kerap terendam air rob.

"Masyarakat  yang ada di Desa Sriwulan  ini jumlahnya tidak sedikit hampir 15-20 ribu,” kata dia. 

Sehingga, lanjut Yudi,  perlu dipikirkan dan bisa diimplementasikan ke depan adalah jalan tol Semarang-Demak yang mungkin menyisir daerah pesisir pantai utara antara Semarang dan Demak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement