Kamis 16 Feb 2017 13:16 WIB

Pemegang Saham Time Warner Setuju Merger dengan AT&T

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Time Warner akan merger dengan AT&T
Time Warner akan merger dengan AT&T

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemegang saham Time Warner memberikan suaranya pada Rabu (15/2) untuk mendukung usul merger dengan AT&T senilai 85,4 miliar dolar AS. Sekaligus menjadi panggung untuk pemerintah federal meninjau kesepakatan.

Pemungutan suara diadakan pada pertemuan khusus di Atlanta dengan pemegang saham Time Warner yang merupakan perusahaan induk dari CNN, HBO, TNT dan lainnya. CEO Jeff Bewkes mengatakan dalam sebuah pernyataan, 78 persen dari saham yang beredar mendukung merger dan 99 persen mendukung usulan.

"Penerapan perjanjian merger dengan pemegang saham membuat kita di jalur, menunggu persetujuan peraturan atau ulasan untuk menutup transaksi sebelum akhir 2017," ujarnya seperti diberikatan CNN, Rabu (15/2).

Persetujuan dari pemegang saham diharapkan mendapat lampu hijau dari pemerintah. Sementara itu Presiden AS Donald Trump menyuarakan oposisi terhadap merger selama kampanye presiden-nya tahun lalu. Ia berjanji untuk menolak kesepakatan karena akan menghasilkan terlalu banyak konsentrasi kekuatan di tangan yan sedikit.

Ada juga spekulasi bahwa Trump bisa mencoba membatalkan kesepakatan sebagai pembalasan terhadap CNN, yang berulang kali disebut Trump 'berita palsu'.

Menurut Bewkes, penggabungan kekuatan dengan AT&T akan mempercepat kemampuan pihaknya untuk berinovasi, berkembang dan memberikan generasi berikutnya layanan video. Ia ingin kontennya lebih berharga dan memacu inovasi dalam industri media.

"Sementara saat ini merupakan tonggak penting dalam transaksi dengan AT&T, kami akan terus melakukan apa yang kita lakukan setiap hari di Time Warner, menciptakan konten terbaik dan berbagi dengan dunia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement