REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan kini tengah fokus pada kredit untuk pelaku usaha mikro maupun masyarakat dengan penghasilan tidak tetap. Salah satunya dengan membuat program Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mikro.
Sebelumnya, program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pun telah dijalankan oleh pemerintah. Beberapa bank baik bank swasta, BUMN, maupun Bank Pembangunan Daerah (BPD) menjadi lembaga penyalurnya.
Direktur Konsumen Bank Jawa Barat (BJB) Fermiyanti menyatakan, program KPR mikro atau KPR FLPP harus didukung. Dengan begitu masyarakat lebih mudah untuk memiliki rumah.
"Targetnya seperti satpam, atau pekerja-pekerja vendor bukan pegawai supaya bisa punya rumah. Selama ada jaminan kenapa nggak masyarakat informal bisa punya rumah," ujarnya kepada Republika, Rabu, (15/2).
Ia menuturkan, harga satu rumah untuk program KPR FLPP maksimal Rp 123 juta. Bila dicicil Rp 800 ribu per bulan tentu masyarakat mampu membayarnya.