REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina persero terus mengejar target pembangunan kilang. Satu kilang baru di Tuban, Jawa Timur, ditargetkan mencapai tahapan groundbreaking pada pertengahan tahun depan.
"Kami berharap grounbreaking Tuban pada Juli 2017, sekarang kami cek apa saja yang bisa dikerjakan," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, di Jakarta, Selasa (14/2).
Wianda menerangkan saat ini proyek dengan dana sebesar 13 miliar dolar AS itu masih dalam tahap studi kelayakan dasar (amdal). Untuk menyelesaikan proyek Grass Root Refinary (GRR) Tuban ini Pertamina bekerja sama dengan perusahaan Rusia Rosneft.
Pertamina memiliki saham 55 persen, sisaanya 45 persen bagian Rosneft. Kapasitas produksi GRR Tuban bakal mencapain 15 metrik ton annual (MTA). "Tuban kita JV (Joint Venture) sama Rosneft, kita harapkan progres-progres di lapangan hingga selesai," tutur Wianda.
Sebelumnya proyek ini ditargetkan rampung pada 2022. Kemudian, jelas Wianda, Rosneft berkomitmen menyelesaikan pembangunan GRR Tuban setahun lebih cepat. "Kilang Tuban sanggup selesai pada 2021," tuturnya menerangkan.