REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan syariah tahun ini menggenjot properti segmen subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Industri properti kalangan menengah ke bawah dinilai masih akan bertumbuh signifikan di tengah masih melambatnya ekonomi.
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero) Tbk atau BRIS menargetkan pertumbuhan segmen pembiayaan perumahan subsidi atau FLPP mencapai lebih dari 200 persen pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan BRIS Indri Tri Handayani mengatakan, pada tahun 2016 pembiayaan FLPP tumbuh 115 persen menjadi Rp 300 miliar. "Untuk FLPP target 2017 sebesar Rp 750 miliar," ujar Indri pada Republika, Selasa (14/2).
Menurut Indri, pembiayaan properti masih menjadi primadona tahun ini. Per akhir 2016, perseroan dapat menyalurkan KPR dengan total Rp 750 miliar atau hampir 35 persen dari realisasi total pembiayaan BRIS. Padahal perseroan baru konsen menyalurkan ke KPR sejak semester II 2016.
Sementara tahun ini, perseroan sejak Januari 2017 telah aktif pada pembiayaan KPR baik yang reguler maupun KPR program FLPP, dengan target Rp 1,7 triliun realisasi pencairan KPR secara keseluruhan.
Sementara, Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan KPR syariah sebesar 25-27 persen. Direktur BTN, Oni Febriarto menuturkan, saat ini perseroan tengah fokus dalam Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KPR Subsidi.
Untuk segmen syariah, alokasinya sama seperti tahun lalu yakni sebesar Rp 2 triliun. Pada tahun lalu porsi FLPP konvensional sebesar Rp 17,5 triliun sedangkan syariah sebesar Rp 2 triliun.
"KPR syariah subsidi atau FLPP syariah alokasi pada tahun ini sebesar Rp 2 triliun, secara keseluruhan pertumbuhan KPR syariah sebesar 25 -27 persen," ujar Oni pada Republika.
Menurut Oni, secara umum nasabah memiliki minat yang cukup tinggi pada KPR subsidi. Adapun dari segi segmen syariah ataupun konvensional, kata Oni, nasabah yang mengajukan KPR ke perseroan diberikan kesempatan memilih untuk mengambil kredit melalui segmen apa.
Perseroan memperkirakan pertumbuhan FLPP syariah diperkirakan masih stabil di tahun ini, sehingga alokasinya pun sama dengan tahun lalu.