Rabu 15 Feb 2017 01:27 WIB

Proyek Kereta Api Kalteng Butuh Jaminan Pemerintah

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Kereta api
Foto: Wahyu Putro/Antara
Kereta api

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Pembangunan proyek kereta api yang akan dibangun di Kalimantan Tengah masih belum jelas. Investor proyek ini China Railway Group Limited masih menunggu kepastian kemudahan akses dari Pemerintah untuk membangun proyek tersebut.

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengatakan, ‎sebenarnya investor dari China Railway Group Limited sudah mau joint investasi dengan investor dari dalam negeri sebesar 55 persen. Masing-masing akan memiliki saham sebesar 27,5 persen.

Sisa yang 45 persen akan dibagi menjadi milik pemerintah daerah 10 persen dan 35 persen rencananya akan dijual ke BUMN. "‎Sebenarnya dari investor ini minta jaminan risiko politik Pemerintah," kata Sugianto usai Rapat di Istana Negara, Selasa (14/2).

Sugianto menuturkan, pihak Pemda Kalten dan investor proyek KA sudah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo, dan segera melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan. ‎Rencananya mereka akan bertemu dan membahas mengenai jaminan tersebut dalam waktu dekat, paling lambat satu minggu ke depan.

Untuk perkembangan terakhir yang belum terselesaikan selain jaminan politik, pengerjaan ini membutuhkan izin pinjam pakai kawasan hutan.

Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengataka‎n bahwa permintaan mengenai jaminan risiko ini masih perlu diklarifikasi kembali apa maksud jaminan tersebut. Untuk jaminan politik, Pemerintah kemungkinan bisa memberikannya. Namun, jika jaminan uang yang diminta, maka Pemerintah tidak bisa memberikannya.

"‎Apakah jaminan (politik) Pemerintah pusat ataukah jaminan uang. Kalau jaminan uang kan tidak bisa," ungkap Budi.

‎Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu keinginan jaminan dari Pemda Kalteng dan investor terkait. Sebab permintaan jaminan ini dilakukan setelah proses penawaran proyek selesai.

Kemenkeu akan melihat dari sisi permintaanya itu sendiri seperti apa karena surat ini disampaikan juga kepada Presiden.‎ "Saya akan melihat dgn teliti apa-apa yang menjadi permintaan dan kebutuhannya. Nanti kita respons," kata Sri Mulyani.

‎Kereta api Kalteng akan terbentang sepanjang 425 kilometer. Trayek ini akan melewati Purukcahu ke Bangkuang. Proyek ini akan dimanfaatkan untuk mengangkut batu bara, di mana angkutan orang juga nantinya bisa digunakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement