Selasa 14 Feb 2017 16:41 WIB

Kejar Target Ekspor, Pemerintah Dorong IKM

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung melihat sepatu kulit yang dijual dalam pameran produk unggulan Industri Kecil dan Menengah (IKM). ilustrasi (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat sepatu kulit yang dijual dalam pameran produk unggulan Industri Kecil dan Menengah (IKM). ilustrasi (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk mengejar target ekspor industri 2017 yang telah ditetapkan naik 5,4 persen dari capaian tahun lalu yang sebesar 144,4 miliar dolar AS. Untuk meningkatkan ekspor produk IKM, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah telah melakukan kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk memberikan bantuan pembiayaan pada IKM unggulan.

Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, sektor unggulan yang akan didorong untuk memasuki pasar ekspor yakni fesyen, makanan dan minuman, perhiasan, logam, alas kaki, furniture, kerajinan, herbal dan kosmetik.

"Untuk saat ini kita akan fokus pada industri skala menengah dulu yang lebih siap," kata Gati, usai acara penandatangan dokumen kerja sama di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (14/2).

Dirjen IKM akan melakukan penyeleksian pada sejumlah industri menengah unggulan. Selanjutnya, daftar IKM akan diserahkan pada LPEI agar bisa ditindaklanjuti.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif LPEI Susiwijono menambahkan, pihaknya menargetkan dapat memberikan pembiayaan pada sektor IKM sebesar Rp 16 triliun, atau meningkat 50 persen dari realisasi 2016 yang sebesar Rp 10,5 triliun.

Adapun mekanisme pembiayaan pada IKM, sambung Susiwijono, sama seperti model Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berupa pinjaman pendanaan dengan bunga sembilan persen per tahun. Namun, yang membedakan, dan tersebut seutuhnya berasal LPEI, bukan subsidi pemerintah.

"Karena memang yang dibutuhkan IKM kan pembiayaan modal untuk produksi. Pemerintah gulirkan KUR, kami punya Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE)."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement