Selasa 14 Feb 2017 11:16 WIB

Analis: Situasi Politik dalam Negeri Memberikan Tekanan Terhadap Rupiah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
 Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada hari ini, Selasa (14/2), bergerak menguat sebesar 15 poin menjadi Rp 13.295, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.310 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rentang gerak rupiah hari ini berada di kisaran Rp 13.319 hingga Rp 13.335 per dolar AS. Situasi politik dalam negeri diperkirakan dapat mempertahankan tekanan depresiasi terhadap rupiah.

Analis Riset Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, dollar index melanjutkan penguatannya menjelang pidato Yellen nanti malam. "Kepuasan Yellen terhadap perbaikan serapan tenaga kerja AS bisa semakin mendorong penguatan dolar,"ujar Rangga, Selasa (14/2).

Di sisi lain euro juga melemah dengan pesimisme European Commission terhadap prospek pertumbuhan Zona Euro di 2017 akibat ketidakpastian politik, terutama di Inggris dan AS. Selain itu, pasar keuangan global tengah menunggu data inflasi Cina Januari 2017 yang dirilis pada pagi ini dan diperkirakan naik.

Pada perdagangan Senin (13/2) kemarin, rupiah melemah bersamaan dengan kembalinya penguatan dolar AS di pasar Asia. Kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) terjadi bersamaan dengan pelemahan rupiah walaupun IHSG menguat tajam. Selain menunggu data perdagangan pada Kamis minggu ini, hasil Rapat Dewan Gubernur juga ditunggu, dan BI 7 Day Reverse Repo rate diperkirakan tetap.

"Ketidakpastian hasil Pilkada DKI Jakarta yang bercampur dengan penguatan dolar AS diperkirakan bisa mempertahankan tekanan depresiasi terhadap rupiah walaupun baiknya data perdagangan serta optimisme yang tersirat dari hasil RDG BI, bisa mempertahankan sentimen positif," kata Rangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement