Senin 13 Feb 2017 11:32 WIB

Penurunan Imbal Hasil Obligasi akan Tertahan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbal hasil global sebagian masih turun sementara mayoritas imbal hasil di negara maju mulai naik. Analis Riset Samuel Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan, optimisme kembali muncul di perekonomian AS setelah Trump tidak mengkonfrontasi Abe dalam pertemuan resmi tentang manipulasi kurs Yen yang sebelumnya sempat dituduhkan.

"Hal itu mampu mengembalikan sentimen kenaikan dollar index serta imbal hasil surat berharga di pasar AS," kata Rangga, Senin (13/2).

Dari domestik, menikmati sentimen positif dari kenaikan prospek surat utang oleh Moody’s, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) bisa tertahan penurunannya melihat sentimen kenaikan imbal hasil global yang kembali, serta ekspektasi inflasi tinggi di Februari 2017 ini.

Survei BI hingga minggu kedua menunjukkan inflasi yang kemungkinan mencapai 3,95 persen yoy di Februari 2017, kata Rangga, sehingga bisa meningkatkan ekspektasi kenaikan BI 7 Day Reverse Repo rate dalam waktu tidak lama lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement