Senin 13 Feb 2017 08:48 WIB

CEO Otomotif Minta Trump Tinjau Ulang Aturan Bahan Bakar 2025

Pabrik perakitan mobil.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pabrik perakitan mobil. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pimpinan eksekutif dari 18 produsen mobil di Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Donald Trump untuk meninjau kembali keeputusan Pemerintahan Barack Obama mengenai aturan efisiensi bahan bakar kendaraan pada 2025.

Dalam surat resmi yang dikirim pada Jumat (10/2), seperti dikutip Reuters, Chief Executive Officer (CEO) dari General Motors Co, Ford Motor Co, Fiat Chrysler Mobil NV, bersama dengan pimpinan eksekutif wilayah Amerika Utara Toyota Motor Corp, Volkswagen AG, Honda motor Co, Hyundai motor Co, Nissan motor Co dan lain-lain mendesak Trump untuk meninjau ulang keputusan tersebut. Para petinggi perusahaan otomotif ini beralasan aturan tersebut akan berdampak ribuan pekerja mereka.

Pada tanggal 13 Januari 2017, kepala Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) mengatakan bahwa aturan efisiensi bahan bakar yang disahkan oleh Presiden Barack Obama merupakan upaya untuk mempertahankan bagian penting dari warisan iklim pemerintahan Obama.

Sebagai bagian dari peraturan 2012, EPA harus memutuskan pada April 2018 apakah akan memodifikasi aturan 2022-2025 mengenai aturan emisi tahun kendaraan yang membutuhkan efisiensi konsumsi bahan bakar kendaraan besar rata-rata lebih dari 50 mil per galon. 

Surat yang dikirmkan oleh CEO pabrikan otomotif ini meminta Trump untuk membuka meninjau kembali aturan ini pada tengah semester. Mereka juga memuji Trump yang fokus pada langkah-langkah untuk memperkuat ekonomi di Amerika Serikat dan komitmennya untuk meningkatkan jumlah pekerjaan di sektor otomotif.

Surat tersebut juga memperingatkan aturan bahan bakar ini bisa mengancam tingkat produksi masa depan serta menempatkan ratusan ribu dan mungkin sebanyak satu juta pekerjaan beresiko. Seperti diketahui konsumen AS memang lebih menyukai mobil-mobil besar seperti SUV dan truk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement