Jumat 10 Feb 2017 20:00 WIB

Jokowi akan Kunjungi Australia, Ini Agendanya

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.
Foto: brecorder.com
Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Australia bulan ini. Kunjungan tersebut salah satunya membahas mengenai perekonomian kedua negara.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, memang sudah ada rencana untuk berangkat ke Australia. Namun, untuk tanggal pastinya masih harus menunggu dari Kementerian Luar Negeri atau Kementerian Sekretariat Negara.

Meski demikian, BKPM telah menyiapkan sejumlah agenda yang akan diusung dalam pertemuan dengan pelaku usaha yang ada di Australia. BKPM akan lebih fokus pada kerja sama bilateral terutama perjanjian perdagangan yang sebelumnya telah dijalankan oleh Kementerian Perdagangan.

"Kerja sama yang telah dibuat oleh Menteri Perdagangan (IA CEPA/ Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) kalau bisa rampung tahun ini‎," kata Lembong ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/2).

Di sisi lain, BKPM juga tengah menargetkan untuk menarik investor dari Australia yang berkecimpung di sektor jasa. Salah satu yang akan dikejar adalah perihal bidang pariwisata. Bidang ini dinilai penting karena Australia saat ini mengalami peningkatan pariwisata atau tourism booming. Menurutnya, Pemerintah Australia memiliki keahlian yang sangat baik di bidang ini, dan hal tersebut yang harus bisa dimanfaatkan Indonesia. Apalagi Indonesia juga sedang giat dalam mengembangkan pariwisata dengan memunculkan 10 destinasi Bali baru.

Tak hanya pariwisata, kerja sama kedua negara akan menyasar sektor ekonomi kreatif. Terbaru kerja sama ini terlihat dari Melbourne Fashion Week dan Jakarta Fashion Week. Bidang kuliner pun akan coba ditarik dari negara ini.

Lembong menjelaskan, kerja sama sektor keuangan juga akan dicoba dengan perusahaan Negeri Kangguru tersebut. Australia dinilai cukup pandai dalam pendanaan infrastruktur, terutama di bidang sekuritisasi. Di mana lembaga ini mampu 'membungkus' proyek infrastruktur untuk bisa dijual kepada investor.

Dari laman berita sbs.com.au, Jokowi disebut akan singgah ke Australia pada 26 Februari mendatang. Kunjungan tersebut untuk meningkatkan perdagangan dan investasi ke dua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement