Jumat 10 Feb 2017 16:12 WIB

Tahun Ini Bulog Targetkan Serap 3,7 Juta Ton Gabah

Rep: melisa riska putri/ Red: Budi Raharjo
Pekerja menjemur gabah padi hasil panen. (ilustrasi)
Foto: Antara
Pekerja menjemur gabah padi hasil panen. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tahun ini manargetkan penyerapan gabah sebesar 3,7 juta ton setara beras atau sekitar 7 juta ton gabah kering panen (GKP). Hal tersebut diungkapkan Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh kepada Republika, Jumat (10/2).

Ia menjelaskan, pihaknya sejak Januari hingga Februari per tanggal 9 telah merealisasikan serapan sebesar 7.600 ton dari kontrak 15 ribu ton. "Intinya Bulog sudah dan akan terus bekerja menyerap gabah dan beras sejak Januari sampai hari ini," katanya.

Ia berharap hal tersebut menjadi pertanda baik, mengingat signifikansi realisasi serapan dibanding tahun lalu. Realisasi serapan gabah pada Januari ini sebesar 4.100 ton, sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya menyerap 640 ton.

Peningkatan realisasi serapan juga tinggi pada bulan ini. Ia melanjutkan, pada Februari per tanggal 9 ini pihaknya telah menyerap 3.300 ton. Padahal pada realisasi serapan Februari 2016 hanya sebesar 4.100 ton.

"Dan ini pertanda bahwa panen lebih awal di 2017 dibanding 2016," ujar dia.

Panen awal mulai terjadi pertengahan Januari. Seiring terjadinya panen membuat harga gabah di tingkat petani jatuh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 3.700 per kg gabah kering giling (GKG).

Panen raya sendiri diprediksi jatuh pada pertengahan Februari hingga pertengahan Maret. Pada panen raya tahun lalu, harga gabah juga jatuh di tingkat petani di angka Rp 3.500 per kg gkg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement