REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Harga gabah kering giling (GKG) di wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap terus merosot tajam. Dari harga semula sebelum panen mencapai Rp 4.800 per kg, saat ini sudah merosot menjadi Rp 4.000 hingga Rp 4.100 per kg.
''Sejak memasuki musim panen, harga gabah kering giling terus merosot. Pada pertengahan Januari 2017, harga gabah masih bertahan Rp 4.800. Namun setelah itu terus turun, sampai sekarang menjadi hanya tinggal Rp 4.000 per kg,'' kata ketua kelompok tani Sri Lestari Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Rohim, Kamis (9/2).
Hal serupa juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Margajaya Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja, Tamba. Dia menyebutkan, sepekan lalu harga gabah kering giling hasil panen petani masih laku dijual seharga Rp 4.400 per kg. Namun saat ini, hanya tingga Rp 4.000 per kg. Sedangkan untuk gabah kering panen hanya laku dijual dengan harga Rp 3.200-Rp 3.300 per kg.
Tingkat harga tersebut, menurutnya, sudah jauh dibawah harga pembelian pemerintah (HPP) sesuai Inpres No 5 tahun 2015. Sesuai Inpres tersebut, harga gabah kering panen Rp 3.750 dan harga Gebah Kering Giling Rp Rp 4.600 per kg. ''Padahal itu HPP berdasarkan Inpres tahun 2015. Sudah dua tahun pemerintah sudah tidak mengeluarkan Inpres HPP untuk memperbaiki harga gabah petani,'' jelasnya.
Menurutnya, anjloknya harga gabah yang sangat cepat ini dikeluhkan semua petani karena keuntungan yang diperoleh menjadi sangat tipis. Dia menyebutkan, dengan harga jual sekarang maka keuntungan bersih petani dari menanam padi hanya sekitar Rp 6 juta per bau (0,8 hektare). ''Padahal sudah sangat jarang petani yang masih memiliki sawah sampai 1 hektare,'' katanya.
Dia khawatir, semakin ke depan harga gabah akan semakin anjlok, karena sampai saat ini panen masih terus berlangsung. ''Sekarang ini, sawah yang panen baru sebagian. Kalau semua sawah sudah panen, saya yakin harga gabah akan makin anjlok,'' katanya.
Seorang pedagang besar gabah di Kabupaten Cilacap, Narwan, mengakui harga gabah di tingkat petani sejak memasuki masim panen memang terus merosot. Dia mengaku, sebelum musim panen memang masih membeli gabah setoran para pedagang lain dengan harga Rp 4.900 per kg. Sedangkan saat ini, dia membeli dengan harga Rp 4.200 per kg.
Dia memperkirakan, harga gabah ke depan akan terus anjlok, karena luasan lahan sawah yang belum memasuki masa panen masih cukup banyak. ''Di Kabupaten Cilacap, baru sekitar 60 persen lahan sawah yang sudah panen. Masih ada sekitar 40 persen yang belum panen,'' jelasnya.