Kamis 09 Feb 2017 16:43 WIB

Awal 2017, Produksi Migas Lampaui Target APBN

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolanda
Pekerja tambang beraktivitas di area pengeboran minyak dan gas.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pekerja tambang beraktivitas di area pengeboran minyak dan gas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produksi minyak dan gas bumi (migas) hingga awal Februari 2017 menunjukan hasil baik. Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, per 7 Februari, rata-rata produksi minyak bumi sebesar 825,7 ribu barel per hari (BPH). 

Kepala Humas SKK Migas Taslim Yunus menerangkan angka ini melebihi target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2017, yakni sebesar 815 ribu BPH. Untuk gas bumi, produksinya sebesar 7.821 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). 

"Dengan dukungan semua pihak, kami optimistis target produksi migas tahun 2017 dapat terlampaui," kata Taslim Yunus dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Kamis (9/2).

Dia menjelaskan, apabila tidak ada kegiatan baru, penurunan produksi minyak tahun 2017 diproyeksikan sebesar 16,2 persen. Untuk menjaga tingkat produksi, lanjut dia, dilakukan kegiatan seperti pengeboran, perawatan, dan kerja ulang sumur, serta optimasi fasilitas. 

"Dengan upaya tersebut, penurunan produksi minyak dibandingkan 2016 dapat ditekan hingga menjadi 2,8 persen," ujar Taslim.

Pada Januari 2017, empat sumur pengembangan telah dibor dari target sebanyak 223 sumur. Untuk kerja ulang, telah terealisasi 45 sumur dari yang direncanakan sebanyak 907 sumur. Sedangkan, perawatan sumur terealisasi 1.257 sumur dari rencana 57.512 sumur. 

Untuk mencari cadangan baru, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) menjalankan program survei seismik dan pengeboran sumur pengeboran. Periode Januari 2017, terlaksana satu survei seismik dari rencana 40 kegiatan. Untuk pengeboran eksplorasi terealisasi dua sumur dari rencana 134 sumur. 

Taslim mengatakan, pada periode 1 Januari  hingga 4 Februari 2017, terdapat 68 kejadian gangguan operasi produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown) dengan potensi kehilangan produksi sebanyak 3.960 BPH. Untuk gas bumi, terdapat 21 kejadian gangguan produksi yang menyebabkan potensi kehilangan produksi sebesar 30 MMSCFD.

"SKK Migas dan Kontraktor KKS terus berkoordinasi untuk mengoptimalkan realisasi kegiatan dan meminimalisasi terjadinya unplanned shutdown," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement